Senin, 14 Februari 2011

Dea Gadis Bintan

Alm. Lisdia Mawati. Mahasiswa Agronomi '06. Sesaat jelang wisuda ia meninggal.
Tulisan ini pernah di posting pada FB Aang AS, 22 Juni 2010.
Oleh Aang Ananda Suherman

KAMIS IA DITABRAK. Di kampus yang akan mewisudanya. Hampir satu hari ia koma. Subuh di RS Eka Hospital nafasnya terakhir kali berhembus. kami menangis.
Seharusnya hari itu, mungkin bulan itu bulan bahagia baginya. Ibunya, bapaknya, keluarga besarnya, bahkan kami--Agronomi '06. ia akan ujian kompre bulan Juni, bulan Juli ia akan wisuda. Tapi hari itu kian menyiksa. Belasan jam ia terbaring. Kami hanya bisa menunggu. Bersama ibu dan abangnya, beberapa kawan kami di Faperta, dan satu perwakilan dari perusahaan Bintan Resort ada disana.

menunggu dan terus berdoa, kami hanya bisa lakukan itu. subuh dingin ia dipanggil penciptanya. ibunya mengangis, abangya menangis, kawan-kawan sekelas ikut menangis, saya meneteskan air mata. ia dimandikan di surau dekat RS, pukul 11.00 ia diterbangkan dengan burung besi Lion Air ke Bintan. itu hari terakhir saya melihat wajahnya. setelah hampir empat tahun saya berjuang bersamanya, bersama kawan-kawan AGR '06 yang lain, kini ia mendahului kami.... "Semoga ditempatkan disisimu yang terbaik," doa kami--kawan-kawan sekelasmu--selalu menyertaimu.


IA LISDIA MAWATI ia kelahiran Bintan. saya bertemu dengannya ketika awal kuliah. saya tak terlalu dekat, sedekat nana, rahmat, ida dan lainya mungkin. tapi empat tahun, atau kurang lebih tiga tahun pernah sekelas sembari kuliah bersama lis, sudah bsia memberikan kesan walau subyektif.

pertama kuliah ia belum berjilbab. ia sering berjalan bersama rice. lenggak lenggok sambil mengemut permen loly pop. agak sombong memang, tapi cerewet. tapi itu dulu sebelum setahun berlalu. setelahnya ia tak terlalu sombong dan tak terlalu cerewet.

waktu berjalan begitu saja. perkuliahan normal. tak ada yang beda. sampai akhirnya ia mulai bikin proposal. ia direvisi pembimbing. ia ujian proposal, hasil. tak sekalipun saya hadir. bukan tak solidaritas, tapi kesibukan tak bisa ditinggalkan. tapi saat bertemu saya selalu bertanya, "Lis kapan wisuda." ia hanya tersenyum. "Kau dah proposal ang, cepatlah, jangan sibuk bahana aja," balasnya sesekali. akupun tersenyum.

ia termasuk cepat selesai dengan nailai tak pernah ada C dan tak pernah ngulang. ia bisa cumlaude. menurut kawan, ia satu-satunya anak ibunya yang kuliah. ia pun sudah dikontrak perusahaan swasta di Bintan. Juli 2010 nanti, ia akan pulang ke Bintan. ia akan bekerja, mengahsilkan, dan membahagiakan orang tua.

tapi tuhan berkata lain. sang pencipta lebih memilih membuat kami, kawan-kawannya bersedih, bahkan ibunya. tapi ada pelajaran yang telah ia tinggalkan. ia rajin, tekun. selamat jalan Gadis Bintan, di lain waktu kami pasti akan mengunjungi mu ke Biantan... Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar